Resonance: Gema Musik dari Gelanggang Mahasiswa yang Terus Mengalun dari Medan

anamatope
Resonance: Gema Musik dari Gelanggang Mahasiswa yang Terus Mengalun dari Medan
Ilustrasi/Foto: Resonance: Gema Musik dari Gelanggang Mahasiswa yang Terus Mengalun dari Medan

Penulis: Rifky Aditya

-Anamatope, Medan- Dari balik riuhnya aktivitas mahasiswa, lahirlah Resonance, sebuah band indie rock yang namanya mencerminkan asal dan semangat mereka: GEMA – Gelanggang Mahasiswa. Bukan sekadar tempat berkumpul, GEMA menjadi saksi awal mula pertemuan enam anak muda yang kini menyatu dalam harmoni musik dan cita-cita besar.

“Nama Resonance kami pilih karena kami ingin musik kami bisa menggema. Bukan hanya di ruangan latihan, tapi di hati pendengar,” ujar Resonance.

Mengusung genre Indie Rock, Resonance memilih jalur musik yang memberi ruang eksplorasi dan ekspresi yang luas. Bagi mereka, genre ini adalah cermin dari jiwa muda dinamis, bebas, dan penuh warna. Terdiri dari enam personel vokal, dua gitaris, bassist, drummer, dan keyboardist mereka resmi terbentuk pada 22 Desember 2023. 

 

Resonance. Sumber foto: Istimewa

 

Ketika ditanya tentang siapa role model dalam bermusik teman-teman Resonance menyampaikan “Kami banyak terinspirasi dari band-band seperti Arctic Monkeys dan Reality Club. Mereka punya identitas musik yang kuat, dan itu yang ingin kami kembangkan juga.” 

Mereka mengenang momen paling berkesan ketika akhirnya merilis lagu pertama. Proses kreatif Resonance dimulai dari obrolan ringan, pengalaman pribadi, dan sering berkembang secara spontan. Tapi satu hal yang konsisten adalah semangat kolaboratif antar anggota. 

“Setiap dari kami punya kontribusi besar dalam menciptakan warna khas Resonance. Kami percaya prosesnya harus inklusif dan terbuka, Itu titik balik kami. Bukan cuma soal rilis lagu, tapi kami merasa ini adalah awal dari perjalanan serius,” ujar Resonance. 

Tempat yang paling mereka sukai untuk menuangkan ide. Sebuah coffee shop sederhana yang tak jauh dari kampus. Di sana, mereka menciptakan musik sembari ditemani kenangan awal mereka bermain musik bersama. Panggung profesional pertama mereka adalah di acara Enviro Music di Kafe Sarca. 

Suasana awal penuh gugup dan deg-degan, namun berubah menjadi euforia saat melihat antusiasme penonton.Kini mereka mulai menatap langkah yang lebih besar, termasuk membuka kemungkinan kolaborasi lintas musisi. 

Resonance mengonfirmasi bahwa mereka tengah menyiapkan beberapa materi baru, termasuk potensi featuring dengan musisi lokal Medan. 

“Kami terbuka banget buat kolaborasi. Di Medan ini banyak banget musisi keren dengan karakter yang unik. Kolaborasi bisa jadi jalan untuk saling memperkuat.” 

Mereka juga memberi tanggapan tentang kondisi skena musik di Medan, yang menurut mereka masih butuh dorongan dari berbagai sisi. 

“Potensi musisi di Medan tuh luar biasa. Tapi kita masih butuh lebih banyak venue, EO, dan platform yang konsisten. Tapi kami optimis, karena sekarang digital juga membantu banget buat promosi,” ujar Resonance. 

Resonance memiliki visi besar membawa identitas musik Medan ke panggung yang lebih luas. Mereka percaya jika ekosistem musik di kota ini dikelola dengan baik, maka bukan tidak mungkin Medan jadi pusat musik alternatif yang dikenal luas. 

“Kami ingin Resonance jadi bagian dari gerakan besar itu. Musik Medan nggak cuma buat kita kita saja, tapi juga bisa bicara ke Indonesia, bahkan lebih,” tutup Resonance.

Comments

Sign in to join the conversation

No comments yet.

Be the first to share your thoughts!


Trending

Logo

Ikuti Kami

© 2025 anamatope. All rights reserved.